I was a debater when I was a senior-high school student (2004-2007). Together with Betara Nik and Anggi Yonarita, we were so enthusiast in debating and on that time we got trophy as the first winner of province-level competition. There was so much fun. Out of us three, only Betara continue debating.
This writing, first draft is made on last March and revised thereafter, is one of the lesson I got from debate.
The point in debate competion is listening to your oppenents argument and then understanding their idea and what they’re trying to say. Contrary to the concept of communication which is a two-way process of sharing information and influencing other side reciprocally, in debate competion stage, you listen and understand to gain more strength to your stance and find every possible way to beat your opponents argument.
I’ve been in this debating world for almost two years.
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa tidak hanya ada satu cara untuk melihat satu masalah, ada dua bahkan lebih cara untuk memahami satu masalah yang sama.
Tapi kembali ke esensi dari tiap kompetisi debat, dimana masing-masing pihak berusaha untuk menguatkan posisi masing-masing. It doesn’t matter how true, how comprehensive your opponents arguments, or haw valid their fact is, in debating you have to prove that yours is the right one. Even, if you face an end-point, that your arguments is less comprehensive, the one is wrong is still the opponent.
Saya tidak berusaha untuk mengatakan bahwa "there's no good in debating." Debat disini saya ambil sebagai contoh komunikasi yang kurang tepat, yang bikin kita jadi ‘unreachable’.
Karena yang utama dalam komunikasi adalah mendengar dan memahami, tidak usah mikir kemana-mana akan memberi respon apa. Intinya denger, pahami. Beda kejadian dengan debat, kita mendengar dan memahami lawan bicara, dan menutup pintu untuk saling mempengaruhi.
Sebaliknya, konsep melihat-dari-berbagai-sisi pada debat adalah cara berpikir yang bagus. Dalam persiapan sebelum penentuan posisi pro atau kontra, ada case building. Mosi debat dikupas baik dan buruknya, bahwa tidak hanya satu cara untuk melihat satu masalah, tidak hitam-putih. Seperti salah satu line dari Onrop! Musikal, "banyak informasi pikiran terbuka."
Bagaimana? Apakah ada yang mau didebat dari tulisan ini?